The Wayback Machine - https://web.archive.org/web/20120115031305/http://www.smkn1cipunagara.com:80/

Kalender

January 2012
MTWTFSS
«Oct  
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031 

Agenda

23/7/2011 - Rapat Orang Tua Peserta Didik
SMK BISA!

Jadwal Semester I 2011/2012

 

 

Silahkan di klik untuk memperbesarimagebam.com

 

Walk in Interview [Urgent!!!]

Walk In Interview Nissan Saudi untuk Posisi MEKANIK (Bpk. Banni)

Tanggal:3-5 Oktober 2011

Waktu:Pukul 9-Selesai

Tempat:PT. Yanbu Albahar

Alamat:Jl. Duren Tiga Raya No. 38B Jakarta Selatan

Persyaratan:CV, Ijazah dan Sertifikat Bengkel/Pengalaman harap dibawa

 

Posisi untuk 60 Orang!!!

Andai Lebih Panjang Lagi

Hari itu ada seseorang yang meninggal dunia. Seperti biasanya,jika ada sahabat meninggal dunia,Rasulullah pasti menyempatkan diri mengantarkan jenazahnya sampai ke kuburan.

Tidak cukup sampai di situ,pada saat pulangnya,Rasulullah menyempatkan diri singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga yang ditinggalkan supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musbah itu. Begitupun terhadap keluarga sahabat yang satu ini.

Sesampai di rumah duka,Rasulullah bertanya kepada istri almarhum,“Tidakkah almarhum suamimu mengucapkan wasiat ataulah sesuatu sebelum ia wafat?”

Sang istri yang masih diliputi kesedihan hanya tertunduk. Isak tangis masih sesekali terdengar dari dirinya. “Aku mendengar ia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal. Ketika itu ia tengah menjelang ajal,ya Rasulullah.”

Rasulullah tertanya,“Apa yang dikatakannya?”

“Aku tidak tahu,ya Rasulullah. Maksudku,aku tidak mengerti apakah ucapannya itu sekadar rintihan sebelum mati,ataukah pekikan pedih karena dahsyatnya sakaratul maut. Cuma,ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong.”

“Bagaimana bunyinya?” tanya Rasulullah lagi.

Istri yang setia itu menjawab,“Suamiku mengatakan ‘Andaikata lebih panjang lagi…,Andaikata yang masih baru …,Andaikata semuanya …’. Hanya itulah yang tertangkap sehingga aku dan keluargaku bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu hanya igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai”

Rasulullah tersenyum. Senyum Rasulullah itu membuat istri almarhum sahabat menjadi keheranan. Kemudian,terdengar Rasulullah berbicara,“Sungguh,apa yang diucapkan suamimu itu tidak keliru.” Beliau diam sejenak. “Jika kalian semua mau tahu,biarlah aku ceritakan kepada kalian agar tak lagi heran dan bingung.”

Sekarang,bukan hanya istri almarhum saja yang menghadapi Rasulullah. Semua keluarga almarhum mengerubungi Rasul akhir zaman itu. Ingin mendengar apa gerangan sebenarnya yang terjadi.

“Kisahnya begini,” Rasulullah memulai.
“Pada suatu hari,ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat Jumat. Di tengah jalan ia berjumpa dengan dengan orang buta yang bertujuan sama—hendak pergi ke masjid pula. Si buta itu sendirian tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntunnya. Maka,dengan sabar dan telatennya,suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas yang penghabisan,ia menyaksikan pahala amal shalihnya itu. Lalu ia pun berkata,‘Andaikata lebih panjang lagi.’ Maksudnya adalah andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi,pasti pahalanya akan jauh lebih besar pula.”

Semua anggota keluarga itu sekarang mengangguk-angguk kepalanya. Mulai mengerti sebagian duduk perkara. “Terus,ucapan yang lainnya,ya Rasulullah?” tanya sang istri yang semakin penasaran saja.

Nabi menjawab,“Adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya,waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi sekali untuk shalat Subuh,cuaca dingin sekali. Di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil,hampir mati kedinginan. Kebetulan suaminya membawa sebuah mantel baru,selain yang dipakainya. Maka ia pun mencopot mantelnya yang lama yang tengah dikenakannya dan diberikan kepada si lelaki tua itu. Menjelang saat-saat terakhirnya,suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata,‘Coba,andaikata yang masih baru yang kuberikan kepadanya,dan bukannya mantelku yang lama yang kuberikan kepadanya,pasti pahalaku jauh lebih besar lagi.’ Itulah yang dikatakan suami selengkapnya.”

“Kemudian,ucapan yang ketiga,apa maksudnya ya Rasulullah?” tanya sang istri lagi.

Dengan penuh kesabaran,Rasulullah menjelaskan,“Ingkatkah engkau ketika pada suatu waktu suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Ketika itu engkau segera menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur daging dan mentega. Namun,tatkala hendak dimakannya,tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong. Yang sebelah diberikannya kepada musafir itu. Dengan demikian,pada waktu suamimu akan nazak,ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalnya itu. Karenanya,ia pun menyesal dan berkata,‘Kalau aku tahu begini hasilnya,musafir itu tidak akan kuberi hanya separuh. Sebab,andaikata semuanya kuberikan kepadanya,sudah pasti pahalaku akan berlipat ganda pula.’”

Sekarang,semua anggota keluarga mengerti. Mereka tak lagi risau dengan apa yang telah terjadi kepada suami dan ayah mereka ketika akan menjelang wafatnya. Kelapangan telah ia dapatkan karena ia tidak sungkan untuk menolong dan memberi.

Bawa Golok,2 Pelajar SMK Digelandang Polisi

Polisi menangkap dua pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam jenis golok yang disimpan di dalam tasnya. Mereka ditangkap saat melintas di Terminal Bus Kampung Melayu.

Polisi mencurigai kedua pelajar berinisial Rf pelajar SMK Bhakti Jakarta dan IA pelajar SMK Walisongo akan melakukan aksi tawuran di lokasi tersebut. Karena kawasan Kampung Melayu terbilang rawan tawuran.

“Saya baru turun dari angkot di Kampung Melayu dan saat mau nyeberang,tiba-tiba polisi datang menggeledah isi tas,” kata RF pelajar SMK Bhakti Jakarta saat digelandang ke Mapolsek Jatinegara,Rabu (14/9/2011).

RF mengaku tidak bisa melepaskan diri saat polisi mencengkeram kuat tangannya. Sehingga untuk sementara ia ditahan di Mapolsek Jatinegara karena kedapatan membawa barang bukti berupa golok.

Sementara itu IA,rekan pelajar yang bersamanya juga ditahan aparat kepolisian sampai pihak orangtua menjemputnya. Mereka harus membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. [bar]

Air Dan Kopi

Kopi:“Janganlah kamu meremehkan secangkir kopi kecil seperti saya. Hargaku cukup mahal. Orang yang minum saya mendapatkan hasil menakjubkan. Jiwa mereka jadi enteng dan rasa lelah pun akan hilang sehingga tidak lagi ngantuk”

Bir:“Mana bisa kopi dibandingkan dengan air seperti saya. Bir adalah minuman terbaik di dunia. Setelah minum,orang akan menjadi bersahabat dan romantis. Selain itu,bir lebih mahal dari kopi,bisa 8x lipat dari harga kopi. Belum termasuk tip lho!”

Kopi:“Oke.. Walaupun saya bukan yang terbaik,saya lebih baik dari yang lain. Paling tidak saya harus bertanya kepada segelas air jernih untuk lebih meyakinkan. Ia hanya minuman gratis di meja ini. Ia tidak berharga sama sekali. Haha.. Menggelikan!”

Air jernih:”Jangan memandang rendah saya. Walaupun saya lebih tak berharga dibanding kalian dalam restoran ini,di gurun pasir saya adalah minuman yang paling menyenangkan”

Teh:“Air jernih masuk akal. Ijinkanlah saya,Merk Special teh Oo Long memberikan penjelasan. Di dunia ini,tidak ada perbedaan nyata atas segala sesuatu yang berharga. Segalanya berharga dan indah apa adanya. Dalam batas-batas nilai uang,teh yang bagus,seperti diriku berharga Rp.50.000.-/ons. Saya tidaklah lebih murah dari kalian berdua. Banyak orang tak peduli pada kopi dan bir,tapi mempunyai minat khusus pada diriku. Dalam menulis dan berpikir,secangkir kopi adalah teman yang baik. Saat bergaul dan perayaan,segelas bir yang baik akan terasa begitu menyenangkan. Dan untuk menghilangkan haus dan menambah cairan tubuh,air jernih adalah yang penting sebagai penyelamat hidup. Maka itu,segala sesuatu di dunia ini memiliki kualitas unik masing-masing. Tak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Bila kamu air,perankanlah air sebaik-baiknya. Bila kamu kopi,perankanlah kopi sebaik-baiknya”

Segala sesuatu adalah diri sendiri,tak perlu memutuskan baik vs buruk. Jika kamu adalah segelas air jernih,jangan merasa rendah diri. Air mempunyai artinya sendiri ….